Langsung ke konten utama

Dari Nama aja udah Salah



Banci, bencong, waria atau apapun sebutan mereka, sebenarnya tidak pantas bagi kita untuk membedakan dalam lingkungan sosial. Secara medis mereka disebut dengan orang yang mempunyai kepribadian ganda. Kepribadian ganda bukanlah penyakit tetapi dikategorikan sebagai kelainan. Jika beberapa orang berfikir bahwa mereka mempunyai disorientasi seksual, sebenarnya tidak juga. Disorientasi seksual lebih tepat bagi mereka yang homoseksual, ekshibisionisme, ataupun pelaku sodomi. Cara pandang kita memang berbeda tapi bukan berarti kita harus selalu mengolok-olok mereka dengan cara yang tidak sopan. Apalagi jika cara pandang kita salah. Bencis' Juga Manusia lho ya. Pandanglah mereka seperti manusia apa adanya, toh mereka tidaklah menggangu kehidupan pribadi kita.


Satu hal lagi yang perlu kita lihat lebih dekat adalah cara penilaian kita terhadap orang-orang yang mempunyai kelainan seksual seperti mereka (di atas). Jika kita mendengar sebuah kata ‘banci’ maka yang ada dibenak pikiran kita adalah seorang laki-laki yang berkelakuan seperti perempuan dan kita akan berfikir itu tidaklah normal. Lalu bagaimana dengan perempuan yang berkelakuan laki-laki yang biasa kita sebut dengan ‘tomboy’, apakah kita akan menilai mereka normal? Entah kenapa, masih banyak yang menilai wajar-wajar saja itupun menurut pengelihatanku -‘mumpung bisa liat’- selama ini. Sama-sama mepunyai kelainan tetapi mempunyai penilaian yang berbeda. Secara tersirat masyarakat pada umumnya menilai bahwa itu adalah sebuah dampak dari kemajuan jaman- "emansipasi wanita". Sudah tidaklah jaman bagi seorang wanita yang tidak memakai kendaraan pribadi apalagi seperti Moge ‘motor gede’ toh mereka juga punya uang dan hak. Sudah tidak jaman lagi bagi para wanita tidak potong pendek apalagi ‘cepak’, jika tidak berkelakuan kasar, dsb. Kalau hal-hal seperti itu masih dibilang emansipasi maka aku bilang itu sudah menjadi emansi’sapi.


Suatu ketika aku bertanya kepada seorang teman tentang alasan dia yang suka mengolok-olok seorang banci. Dia berpendapat, seorang banci itu tidak normal dengan alasan maskulinitas yang di nodai feminitas. Lalu ketika aku bertanya lagi bagaimana pendapat’mu cewek tomboy dan dia menjawab berarti cewek itu keren. Teman saya berkata “Cewek itu akan kelihatan lebih seksi kalau pakai Vixion, keliatan lebih gaul kalau potong pendek, lebih berani kalau agak lebih kasar.” Dan sekali lagi kukejar lagi dengan sebuah pertanyaan sederhana ‘lalu dimana bedanya banci sama tomboy? Mereka sama-sama memerankan karakter yang tidak seharusnya-kan?’. ‘Beda coy, dari namanya saja udah salah Banci- sepertinya lebih keren’an tomboy deh!.

#Ya., SUdah_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jasik

Jasik adalah sebuah ungkapan kasar / umpatan yang sudah sangat biasa terdengar dan digunakan didaerah Jember dan sekitarnya, tetapi dalam tulisan sederhana ini Jasik merupakan ungkapan spontan yang mempunyai sebuah akronim asik. Ada sebuah cerita yang sebenarnya lagi-lagi berhubungan dengan salah satu oknum polisi. Memang bukan ceritaku sendiri tetapi sebuah pengalaman dari seorang teman yang menurutku lumayan menarik untuk aku share kepada ente-ente semua. Sekitar dua tahun yang lalu temanku yang bernama Budi (nama samaran) sedang mengendarai sepeda motornya dari arah salah satu toko buku menuju ke rumah. Sebenarnya dia menyadari bahwa lampu lalu-lintas telah menyala kuning tetapi Budi tetap meneruskan laju motornya dan bahkan menambah kecepatannya. Selang beberapa menit Budi menyadari bahwa dirinya sedang diikuti bapak polisi dan akhirnya memang sesuai tebakannya bahwa intinya si-Budi dianggap melanggar lampu lalu-lintas. Maka digelandanglah si-Budi ke arah Pos Polisi terdekat dan di

Ini Motor Gue...

Selama kurang lebih satu tahun aku telah menempuh kuliah di Jember dan faktanya banyak sekali hal-hal yang lumayan menarik untuk di ceritakan. Salah satunya adalah ketika aku melihat para bikers yang selalu setia dengan tunggangannya, tidak semuanya sama, ya! Maka dari itu dari beberapa pengendara motor tersebut aku membuat tipe pengendara yang sesuai dengan motor kesayangan masing-masing, berikut ulasan singkatnya : 1. Tipe Pengendara Bijak. Tipe-tipe seperti ini adalah pengendara yang selalu taat pada aturan yang berlaku. Motor masih standar dari pabrik, menggunakan helm SNI, bersarung tangan, kaca mata hitam, bahkan menggunakan bagasi tambahan, dsb. Tetapi tak jarang juga terlihat sangat repot dengan berbagai hal yang tertempel maupun terpasang di motor sehingga terkadang orang-orang menilai tipe pengendara tersebut tipe pengendara yang sangat rempong. 2. Tipe Pengendara Dungu. Tipe-tipe seperti ini adalah tipe pengendara yang selalu berfikir bahwa semua orang di sekitar dia adalah