Langsung ke konten utama

Polisi-ku

Sudah kurang lebih sekitar satu tahun aku tinggal dan kuliah di Jember, dan selama itu pula aku melihat ada beberapa fenomena asik, menarik dan ‘krick-krick’ yang bisa aku lihat dari beberapa bapak-bapak anggota polisi tercinta kita dan khususnya wilayah jember tentunya. Berikut merupakan beberapa kejadian-kejadian yang berhubungan dengan polisi, ‘check this,out’ :

1. Ada dua kabar yang telah diterima bagi masyarakat Jember pada khususnya. Yang pertama adalah kabar baik langsung didengar oleh masyarakat Jember, ketika pihak kepolisian mengadakan ujian SIM Kolektif atau ujian SIM bersama. Dari fenomena yang aku lihat ternyata dari beratus-ratus kendaraan yang ada dan berkeliharan di wilayah Jember, ternyata yang mendaftar untuk ujian kolektif SIM juga beratus-ratus. Kesimpulannya 90% belum mempunyai SIM dan seperti kata bang Rhoma Irama “Sungguh Terlalu.” Sedangkan kabar buruk ternyata datang dari anggota kepolisian Lalu-lintas, intinya dengan banyaknya orang yang telah mempunyai SIM maka pendapatan dilapangan berkurang dan seperti kata Mbak Mulan Jamela “Kasihan deh Loe.”

2. Sudah beberapa tahun belakangan ini pihak kepolisian telah merubah beberapa tampilan plat nomor kendaraan, terutama mobil pribadi. Lihat saja di beberapa plat nomor mobil pribadi para orang berduit atau pejabat ‘P 330 T‘, ‘P 312 EK’, ‘AD 4121 EF’. Hal ini yang terkadang menjadi efek mendasar yang mungkin menjadikan kecemburuan sosial karena biasanya plat nomor tersebut dibeli dengan harga yang bisa dibilang abnormal. Ataukah mungkin ini adalah semacam cara terbaru bagi para polisi untuk lebih mudah untuk mengidentifikasi si-Empunya mobil, misal ada mobil terbakar atau mobil masuk jurang dan polisi sulit untuk mengidentifikasi identitasnya, tinggal dilihat lewat plat nomor mobilnya saja pasti langsung ketahuan.

3. Ketika kamu adalah orang yang selalu lupa untuk membawa helm, maka aku sarankan bagi kamu untuk selalu sedia songkok / kopiah untuk pengganti helm. Kok bisa? ya! begini ceritanya, pernah suatu ketika aku melihat bapak-bapak melaju dengan nyamannya tanpa menggunakan helm tetapi mengguanakan songkok didepan seorang polisi dan tanpa ditilang. Sesaat kemudian giliran pemuda tanpa menggunakan apapun dikepalanya langsung dikejar dengan begitu semangat oleh bapak polisi tadi. Intinya ada pepatah baru yang bisa kita dapatkan dari kejadian itu ‘tak ada helm songkokpun jadi’ apa lagi kalo songkok kamu sudah berstandar SNI.

4. Lagi-lagi masalah plat nomor, pertama kali aku melihat jalanan dikota Jember ada beberapa hal yang bisa aku simpulkan dari pengendara sepeda motor terutama bagi pada muda-mudinya. Yang pertama, mereka sangat kreatif dalam membuat variasi bahan plat nomor, dan kebanyakan dari mereka memasang plat nomor berbahan fiber yang bukan keluaran resmi dari pihak kepolisian. Sedikit saranku adalah agar lebih terlihat artistik mungkin ‘kamoe-kamoe’ bisa memasang plat nomor berbahan kayu dengan ukiran nomor polisinya. Yang kedua adalah mereka suka sekali mencetak nomor polisi dengan gaya tulisan yang berbeda-beda dan saran dari aku mungkin kalian bisa mencoba gaya tulisan ‘freestyle script’ dengan cetak tebal, - hebat kalian kalu bisa membacanya -.

5. Ada beberapa oknum polisi yang bisa dibilang stylis karena terkadang bertugas di lalu-lintas menggunakan kaca mata hitam dan berkendara motor sport (Ninja RR, MegaPro, dll), sampai-sampai kalau ada yang tidak memakai helm atau melanggar lalu-lintas tidak ditindak secara tergas. Ketika ada seseorang yang bertanya “Pak, orang itu kok tidak dikejar?”, lalu si-polisi menjawab “Maaf dhik, saya tadi tidak lihat”. “Ah, gila ni’ pak polisi bener-bener ‘Un-ngreken-able’. Pikirnya. “Tapi dikejarpun juga sudah tidak mungkin karena sudah jauh.” Sambung si-polisi. “lalu itu motor bagus-bagus (Ninja RR ‘terbaru’) buat apa pak?” jawab bodohnya. “bensinnya boros dhik.....” , ”hedeh, bilang aja beli bensinnya ngecer” akhirnya orang itu pergi sambil meninggalkan si-bapak polisi....

Pada dasarya tidak ada unsur kesengajaan untuk memaparkan sisi negatif dari pihak polisi, tetapi hanya ingin menceritakan hal-hal yang memang aku lihat dari dan sekitarku (walaupun dengan sedilit bumbu). Aku sangat berharap mendapatkan kritik dan saran untuk isi yang entah apa bisa disebut sebagai artikel ini. Tetapi aku mohon untuk tidak mendapatkan masukan ataupun tambahan yang lebih yang lebih jauh tentang ke-negatifan.nya, “sudah-sudah... kasihan ...bener-bener kasihan...> kata radhit “hina-hina ... he2’...” peace for police.....>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jasik

Jasik adalah sebuah ungkapan kasar / umpatan yang sudah sangat biasa terdengar dan digunakan didaerah Jember dan sekitarnya, tetapi dalam tulisan sederhana ini Jasik merupakan ungkapan spontan yang mempunyai sebuah akronim asik. Ada sebuah cerita yang sebenarnya lagi-lagi berhubungan dengan salah satu oknum polisi. Memang bukan ceritaku sendiri tetapi sebuah pengalaman dari seorang teman yang menurutku lumayan menarik untuk aku share kepada ente-ente semua. Sekitar dua tahun yang lalu temanku yang bernama Budi (nama samaran) sedang mengendarai sepeda motornya dari arah salah satu toko buku menuju ke rumah. Sebenarnya dia menyadari bahwa lampu lalu-lintas telah menyala kuning tetapi Budi tetap meneruskan laju motornya dan bahkan menambah kecepatannya. Selang beberapa menit Budi menyadari bahwa dirinya sedang diikuti bapak polisi dan akhirnya memang sesuai tebakannya bahwa intinya si-Budi dianggap melanggar lampu lalu-lintas. Maka digelandanglah si-Budi ke arah Pos Polisi terdekat dan di...

Ini Motor Gue...

Selama kurang lebih satu tahun aku telah menempuh kuliah di Jember dan faktanya banyak sekali hal-hal yang lumayan menarik untuk di ceritakan. Salah satunya adalah ketika aku melihat para bikers yang selalu setia dengan tunggangannya, tidak semuanya sama, ya! Maka dari itu dari beberapa pengendara motor tersebut aku membuat tipe pengendara yang sesuai dengan motor kesayangan masing-masing, berikut ulasan singkatnya : 1. Tipe Pengendara Bijak. Tipe-tipe seperti ini adalah pengendara yang selalu taat pada aturan yang berlaku. Motor masih standar dari pabrik, menggunakan helm SNI, bersarung tangan, kaca mata hitam, bahkan menggunakan bagasi tambahan, dsb. Tetapi tak jarang juga terlihat sangat repot dengan berbagai hal yang tertempel maupun terpasang di motor sehingga terkadang orang-orang menilai tipe pengendara tersebut tipe pengendara yang sangat rempong. 2. Tipe Pengendara Dungu. Tipe-tipe seperti ini adalah tipe pengendara yang selalu berfikir bahwa semua orang di sekitar dia adalah ...

Dari Nama aja udah Salah

Banci, bencong, waria atau apapun sebutan mereka, sebenarnya tidak pantas bagi kita untuk membedakan dalam lingkungan sosial. Secara medis mereka disebut dengan orang yang mempunyai kepribadian ganda. Kepribadian ganda bukanlah penyakit tetapi dikategorikan sebagai kelainan. Jika beberapa orang berfikir bahwa mereka mempunyai disorientasi seksual, sebenarnya tidak juga. Disorientasi seksual lebih tepat bagi mereka yang homoseksual, ekshibisionisme, ataupun pelaku sodomi. Cara pandang kita memang berbeda tapi bukan berarti kita harus selalu mengolok-olok mereka dengan cara yang tidak sopan. Apalagi jika cara pandang kita salah. Bencis' Juga Manusia lho ya. Pandanglah mereka seperti manusia apa adanya, toh mereka tidaklah menggangu kehidupan pribadi kita. Satu hal lagi yang perlu kita lihat lebih dekat adalah cara penilaian kita terhadap orang-orang yang mempunyai kelainan seksual seperti mereka (di atas). Jika kita mendengar sebuah kata ‘banci’ maka yang ada dibenak pikiran kit...